Pada
habitat rat dikenal istilah Bioma yaitu
daerah habitat yang meliputi skala yang luas.
Berikut
ini hanya akan dibahas beberapa
bioma utama yaitu:
1. Bioma
Gurun dan Setengah Gurun
Bioma gurun dan setengah
gurun banyak ditemukan di Amerika
Utara, Afrika Utara, Australia dan Asia Barat.
Ciri-ciri:
1. Curah hujan
sangat rendah, +
25 cm/tahun
2. Kecepatan penguapan air lebih cepat
dari presipitasi
3. Kelembaban udara sangat rendah
4. Perbedaan suhu siang haridenganmalamharisangattinggi(siangdapat
mencapai
45 C,
malam dapat turun
sampai 0 C)
5. Tanah
sangat tandus karena tidak
mampu menyimpan air
Lingkungan biotik:
- Flora: tumbuhan yang tumbuh adalah tumbuhan yang
dapat beradaptasi dengan
daerah kering
(tumbuhan serofit).
-
Fauna: hewan besar yang hidup di
gurun umumnya yang mampu menyimpan
air, misalnya unta, sedang
untuk hewan-hewan kecil misalnya kadal,
ular, tikus, semut, umumnya hanya aktif
hidup pada pagi hari, pada siang hari
yang terik mereka hidup pada lubang-lubang.
2. Bioma
Padang Rumput
Bioma padang rumput membentang mulai dari
daerah tropis sampai dengan
daerah beriklim sedang, seperti Hongaria, Rusia Selatan, Asia Tengah, Amerika Selatan, Australia.
Ciri-ciri:
1. Curah hujan antara 25
- 50 cm/tahun, di beberapa daerah
padang rumput curah hajannya dapat mencapai 100 cm/tahun.
2. Curah
hujan yang relatif rendah turun secara tidak teratur.
3. Turunnya hujan
yang tidak teratur tersebut
menyebabkan porositas
dan drainase kurang baik sehingga tumbuh-tumbuhan sukar
mengambil air.
Lingkungan biotik:
- Flora:
tumbuhan yang mampu beradaptasi
dengan daerah dengan
porositas dan drainase kurang baik
adalah rumput, meskipun ada pula tumbuhan
lain yang
hidup
selain rumput, tetapi karena mereka
merupakan vegetasi yang
dominan maka disebut padang
rumput. Nama padang rumput bermacam-macam seperti stepa di
Rusia Selatan,
puzta di
Hongaria, prairi di Amerika
Utara dan pampa di Argentina.
- Fauna:
bison dan kuda liar (mustang)
di Amerika, gajah dan jerapah
di Afrika,
domba dan kanguru diAustralia.
Karnivora:
singa, srigala, anjing liar, cheetah.
3. Bioma
Sabana
Bioma sabana adalah
padang rumput dengan diselingi oleh
gerombolan pepohonan. Berdasarkan
jenis tumbuhan yang menyusunnya, sabana dibedakan menjadi dua, yaitu sabana murni dan sabana
campuran.
- Sabana murni : bila pohon-pohon yang menyusunnya
hanya terdiri atas satu jenis tumbuhan saja.
- Sabana campuran
: bila pohon-pohon penyusunnya terdiri dari campuran berjenis-jenis pohon.
4. Bioma Hutan
Tropis
Bioma hutan
tropis merupakan bioma yang memiliki keanekaragaman jenis tumbuhan dan hewan yang paling
tinggi. Meliputi daerah aliran sungai Amazone-Orinaco, Amerika Tengah, sebagian besar
daerah Asia Tenggara dan Papua Nugini,
dan lembah Kongo di Afrika.
Ciri-ciri:
1. Curah
hajannya tinggi, merata
sepanjang tahun, yaitu antara 200 - 225
cm/tahun.
2. Matahari bersinar
sepanjang tahun.
3. Dari bulan satu ke bulan yang
lain perubahan suhunya relatif
kecil.
4. Di
bawah kanopi atau tudung pohon, gelap sepanjang
hari, sehingga tidak
ada perubahan suhu antara siang
dan malam hari.
- Flora: pada
biorna hutan tropis terdapat beratus-ratus spesies
tumbuhan. Pohon-pohon utama dapat mencapai ketinggian 20 - 40 m, dengan cabang-
cabang berdaun lebat sehingga membentuk suatu tudung atau kanopi.
Tumbuhan
khas yang dijumpai adalah liana dan epifit. Liana adalah tumbuhan yang menjalar di permukaan hutan, contoh:
rotan. Epifit adalah tumbuhan
yang menempel pada batang-batang pohon, dan tidak merugikan pohon tersebut, contoh: Anggrek, paku Sarang Burung.
-
Fauna: di daerah tudung yang cukup sinar matahari, pada siang hari
hidup hewan-hewan
yang bersifat diurnal yaitu hewan yang
aktif pada siang hari, di daerah
bawah kanopi dan daerah dasar hidup hewan-
hewan yang bersifat nokfurnal yaitu hewan yang aktif
pada malam hari, misalnya: burung
hantu, babi hutan,kucing hutan,
macan
tutul.
5. Hutan Musim
Di daerah tropis,
selain hutan tropis terdapat
pula hutan musim.
Ciri tumbuhan yang membentuk
formasi
hutan musim:
Pohon-pohonnya tahan dari kekeringan dan termasuk tumbuhan tropofit,
artinya mampu beradaptasi
terhadap keadaan kering dan
keadaan basah pada saat musim kemarau (kering),
daunnya meranggas, sebaliknya saat musim hujan, daunnya
lebat. Hutan musim biasa diberi nama sesuai dengan tumbuhan yang dominan, misalnya: hutan jati, hutan angsana. Di
Indonesia, hutan musim dapat ditemukan di
daerah Jawa Tengah dan Jawa Timur.
Fauna yang
banyak
ditemukan rusa, babi hutan, harimau.
6. Hutan Lumut
Hutan lumut banyak ditemukan di lereng gunung atau pegunungan
yang terletak pada ketinggian di atas batas kondensasi uap air. Disebut hutan lumut karena vegetasi yang dominan adalah
tumbuhan lumut. Lumut yang
tumbuh tidak hanya di permakean
tanah dan bebatuan, tetapi mereka pun
menutupi batang-batang pohon berkayu. Jadi pada hutan lumut,
yang tumbuh tidak hanya lumut
saja, melainkan hutan yang banyak pepohonannya yang tertutup
oleh lumut. Sepanjang hari
hampir selalu hujan karena kelembaban yang tinggi dan suhu rendah
menyebabkan timbulnya embun terus-menerus.
7. Bioma Hutan
Gugur (Deciduous Forest)
Ciri
khas bioma hutan gugur adalah tumbuhannya sewaktu musim dingin, daun-daunnya meranggas. Bioma ini
dapat dijumpai di Amerika Serikat, Eropa Barat, Asia
Timur, dan Chili.
Ciri-ciri:
- Curah hujan merata sepanjang tahun,
75 - 100 cm/tahun.
- Mempunyai 4 musim:
musim panas, musim dingin,
musim gugur dan musim semi
- Keanekaragaman jenis
tumbuhan lebih rendah daripada bioma hutan tropis.
Musim
panas pada bioma hutan
gugur, energi radiasi matahari yang diterima cukup tinggi, demikian pula dengan
presipitasi (curah hujan) dan kelembaban. Kondisi ini menyebabkan pohon-pohon tinggi tumbuh dengan baik, tetapi cahaya masih dapat
menembus ke dasar,
karena
dedaunan tidak begitu lebat tumbuhnya. Konsumen
yang ada di daerah ini adalah serangga, burung,
bajing, dan racoon yaitu hewan
sebangsa luwak/musang.
Pada
saat menjelang musim dingin, radiasi sinar matahari mulai berkurang, subu mulai turun. Tumbuhan mulai sulit mendapatkan air sehingga
daun menjadi merah, coklat
akhirnya gugur,
sehingga musim itu disebut musim
gugur.
Pada saat
musim dingin, tumbuhan gundul dan tidak melakukan kegiatan fotosentesis. Beberapa jenis hewan
melakukan hibernasi (tidur pada musim
dingin). Menjelang musim panas,
suhu naik, salju mencair,
tumbuhan mulai
berdaun kembali (bersemi)
sehingga disebut musim semi.
8. Bioma Hutan
Taiga / Hutan Homogen
Bioma ini kebanyakan terdapat
di daerah antara
subtropika dengan daerah kutub, seperti di daerah
Skandinavia, Rusia, Siberia,
Alaska, Kanada.
Ciri-ciri bioma hutan taiga:
1. Perbedaan antara
suhu musim panas dan musim dingin cukup tinggi,
pada musim panas suhu tinggi, pada musim
dingin suhu sangat rendah.
2.
Pertumbuhan tanaman terjadi pada musim
panas yang berlangsung antara 3 sampai 6 bulan.
Flora khasnya adalah pohon berdaun
jarum/pohon konifer, contoh pohon
konifer adalah Pinus merkusii (pinus). Keanekaragaman tumbuhan di bioma taiga rendah, vegetasinya nyaris seragam, dominan pohon-pohon
konifer karena nyaris
seragam, hutannya disebut hutan
homogen. Tumbuhannya hijau sepanjang
tahun, meskipun dalam musim
dingin dengan suhu sangat rendah.
3. Fauna
yang terdapat di
daerah ini adalah beruang hitam,
ajak, srigala dan burung- burung yang bermigrasi kedaerah tropis bila musim dingin tiba. Beberapa
jenis hewan seperti tupai dan mammalia kecil lainnya
maupun berhibernasi pada saat musim
dingin.
9. Bioma Hutan Tundra
Bioma ini
terletak di kawasan lingkungan
Kutub Utara sehingga iklimnya adalah
iklim kutub. Istilah tundra
berarti dataran tanpa pohon,
vegetasinya didominasi oleh lumut dan lumut kerak, vegetasi lainnya adalah
rumput-rumputan dan sedikit tumbuhan berbunga berukuran kecil.
Ciri-ciri:
1. Mendapat
sedikit energi radiasi matahari,
musim dingin sangat panjang
dapat berlangsung selama 9 bulan
dengan suasana gelap.
2.
Musim panas berlangsung selama
3 bulan, pada masa inilah vegetasi mengalami pertumbuhan.
Fauna khas bioma tundra
adalah "Muskoxem" (bison berhulu tebal)
dan Reindeer/Caribou
(rusa kutub).
10. Hutan Bakau / Mangrove
Hutan bakau/mangrove banyak ditemukan di
sepanjang pantai yang landai di daerah
tropik dan subtropik. Tumbuhan yang dominan adalah
pohon bakau (Rhizophora
sp), sehingga nama lainnya
adalah hutan bakau, selain pohon bakau
ditemukan pula pohon Kayu Api (Avicennia) dan pohon Bogem (Bruguiera).
Ciri-ciri:
1. Kadar garam
air dan tanahnya tinggi.
2. Kadar O2 air dan tanahaya rendah.
3. Saat
air pasang, lingkungannya banjir, saat air
surut lingkungannya becek
dan
herlumpur.
Dengan kondisi
kadar garam tinggi, menyebabkan tumbuhan bakau sukar
menyerap air meskipun
lingkungan sekitar banyak air, keadaan
ini dikenal dengan nama
kekeringan
fisiologis. Untuk menyesuaikan
dengan lingkungan
tersebut tumbuhan bakau memiliki dedaunan yang tebal dan kaku, berlapiskan kutikula sehingga dapat mencegah terjadinya penguapan
yang terlalu besar.
Untuk
menyesuaikan diri dengan kadar
O2 rendah, tumbuhan bakau
memiliki akar nafas yang berfungsi
menyerap O2 langsung dari udara.
Agar individu baru tidak dihanyutkan oleh arus
air akibat adanya pasang naik dan pasang surut terutama pada
bakau kita dapati suatu
fenomena yang dikenal dengan nama VIVIPARI yang artinya adalah berkecambahnya biji selagi biji masih terdapat dalam buah, belum
tanggal dari pohon induknya, dapat membentuk
akar yang kadang-kadang dapat mencapai 1 meter
panjangnya.
Jika biji
yang sudah berkecambah tadi lepas
dari pohon induknya maka dengan akar
yang panjang tersebut dapat menancap cukup dalam di dalam
lumpur, sehingga tidak
akan terganggu dengan arus air
yang terjadi pada gerakan pasang
dan surut.
Hutan bakau
di Indonesia terdapat di sepanjang pantai
timur Sumatra, pantai barat dan selatan Kalimantan dan sepanjang
pantai Irian, di Pulau Jawa
hutan bakau yang agak luas
masih
tersisa di sekitar Segara
Anakan dekat Cilacap yang merupakan muara
sungai Citanduy.
Jenis-jenis
hewan yang dapat ditemukan dalam lingkungan hutan
bakau terutama adalah ikan dan hewan-hewan
melata (buaya, biawak) dan burung-burung yang bersarang di atas pohon- pohon bakau.
Organisasi Kehidupan Tingkat Ekosistem
dan Bioma (sumber 2)
Anda sudah paham arti dari populasi dan komunitas,
lalu apakah artinya
ekosistem dan bioma? Sebelum masuk ke dalam pengertian ekosistem,
masih ingatkah Anda apa artinya
lingkungan biotik
dan lingkungan abiotik? Ya betul,
lingkungan biotik adalah
bagian lingkungan
yang berupa makhluk-makhluk hidup (fungi, tumbuhan,
hewan, dan monera). Dan lingkungan abiotik adalah bagian lingkungan yang
berupa benda tak hidup (contohnya air,
tanah, udara, cahaya, pH, suhu dan iklim). Menurut Anda
apakah
lingkungan biotik saling
berpengaruh dengan lingkungan abiotik?
Ya betul, memang kedua komponen tersebut
saling mempengaruhi. Coba berikan sebuah contoh mengenai pengaruh lingkungan abiotik terhadap lingkungan
biotik,
dan sebuah contoh pengaruh lingkungan biotik terhadap
lingkungan abiotik. Jika Anda
dapat memberikan contoh-contoh seperti yang diminta tadi dengan benar, berarti pemikiran
Anda sudah masuk ke dalam pengertian ekosistem.
Memang ekosistem dapat diartikan sebagai hubungan
timbal balik atau interaksi
antara organisme dengan lingkungan abiotiknya.
Definisi yang lebih tepat
mengenai Ekosistem adalah tingkatan organisasi kehidupan
yang mencakup organisme dan lingkungan tak hidup, dimana kedua komponen tersebut saling mempengaruhi dan berinteraksi.
Pada ekosistem, setiap
organisme mempunyai
suatu peranan, ada yang
berperan sebagai produsen, konsumen ataupun
dekomposer. Produsen terdiri dari
organisme-organisme berklorofil
(autotrof) yang mampu memproduksi zat-zat
organik dari zat-zat anorganik (melalui fotosintesis). Zat-zat
organik ini kemudian dimanfaatkan oleh
organisme-organisme heterotrof (manusia dan hewan) yang berperan sebagai
konsumen.
Sebagai konsumen, hewan
ada yang memakan produsen secara
langsung, tetapi ada pula yang
mendapat makanan secara tidak langsung dari produsen dengan memakan
konsumen
lainnya. Karenanya konsumen dibedakan
menjadi beberapa macam yaitu
konsumen
I, konsumen II, dan seterusnya hingga konsumen puncak.
Konsumen II, III, dan seterusnya tidak memakan produsen secara langsung
tetapi tetap tergantung
pada produsen, karena sumber
makanan konsumen I adalah produsen.
Peranan makan dan dimakan di
dalam ekosistem akan membentuk
rantai makanan bahkan
jaring-jaring makanan. Perhatikan
contoh sebuah rantai
makanan ini: daun berwarna hijau (Produsen)
--> ulat (Konsumen I)
--> ayam (Konsumen II) -->
musang (Konsumen III)
--> macan (Konsumen IV/Puncak). Coba Anda
buat sebuah rantai makanan
seperti contoh, Anda pernah
melakukannya sewaktu
di SMP bukan?
Dalam ekosistem
rantai makanan jarang berlangsung dalam
urutan linier seperti di atas,
tetapi membentuk
jaring-jaring makanan (food
web). Perhatikan contoh jaring-jaring makanan pada gambar 11 berikut
ini.
Gambar 12. Suatu jaring-jaring makanan
Peran dekomposer ditempati oleh
organisme yang bersifat saprofit,
yaitu bakteri pengurai dan jamur saproba. Keberadaan dekomposer sangat penting dalam ekosistem.
Oleh dekomposer, hewan atau tumbuhan yang mati akan diuraikan dan dikembalikan ke tanah menjadi unsur hara
(zat anorganik) yang penting bagi pertumbuhan tumbuhan.
Aktivitas
pengurai juga menghasilkan gas karbondioksida yang
penting bagi fotosintesis. Coba
Anda pikirkan apakah
yang terjadi jika di dunia
ini tidak ada bakteri pengurai dan
jamur saproba?
Pada hakikatnya dalam organisasi kehidupan
tingkat ekosistem terjadi proses-proses sirkulasi materi, transformasi, akumulasi energi,
dan akumulasi materi melalui
organisme. Ekosistem juga merupakan
suatu sistem yang terbuka dan
dinamis. Keluar masuknya
energi dan materi bertujuan mempertahankan organisasinya serta mempertahankan fungsinya. Zat- zat anorganik dalam suatu
ekosistem tetap
konstan atau seimbang, mengapa? Ya,
karena unsur-unsur kimia
esensial pembentuk protoplasma beredar dalam
biosfer melalui siklus
biogeokimiawi. Contoh siklus biogeokimiawi adalah siklus
carbon, siklus oksigen, siklus nitrogen, siklus
fosfor, dan siklus sulfur. (Materi
ini akan
Anda pelajari khusus
pada materi Daur Biogeokimia.) Maka dari itulah
keseimbangan dalam
ekosistem sangat penting untuk selalu
terjaga.
Namun keseimbangan ekosistem
dapat terganggu jika komponen-komponen
penyusunnya
rusak
atau bahkan hilang. Apakah yang
menjadi penyebab rusaknya keseimbangan ekosistem?
Ya benar, selain karena bencana
alam, ekosistem dapat rusak
akibat perbuatan manusia.
Coba Anda berikan contoh kerusakan
ekosistem akibat bencana alam? Ya betul, contoh kerusakan ekosistem
akibat bencana alam adalah letusan
gunung berapi, dimana lahar
panasnya dapat mematikan organisme
(hewan dan tumbuhan) dan mikroorganisme yang dilaluinya. Dapatkah Anda berikan contoh lainnya?
Coba
Anda berikan pula contoh kerusakan ekosistem
akibat perbuatan manusia!
Ya benar, penggundulan hutan, serta
pencemaran air, tanah dan udara. Dapatkah Anda berikan contoh lainnya?
Apabila terjadi
kerusakan
ekosistem, pada
dasarnya ekosistem masih
dapat memperbaiki dirinya (self
purification) hingga tercapai keseimbangan
kembali dalam jangka waktu
tertentu; Sebentar atau lama, tergantung dari
tingkat kerusakannya. Perkembangan ekosistem
menuju kedewasaan dan keseimbangan
ini dikenal dengan istilah suksesi ekologis. Hal ini akan Anda pelajari lebih mendalam pada modul Ekosistem yang akan datang.
Anda telah ketahui bahwa antara faktor abiotik dengan faktor biotik dalam ekosistem
dapat saling mempengaruhi. Namun ada faktor abiotik yang tidak dapat
dipengaruhi oleh faktor biotik. Faktor abiotik ini berada pada
lingkup yang lebih luas, bahkan sangat menentukan
jenis
biotik baik tumbuhan ataupun hewan yang mampu
hidup di dalamnya. Faktor
abiotik tersebut adalah iklim regional atau
iklim suatu tempat di permukaan
bumi, yang dapat menentukan jenis
Bioma. Tahukah Anda
apakah Bioma itu?
Istilah Bioma berhubungan dengan kumpulan
species (terutama tumbuhan) yang dapat
hidup di tempat tertentu di muka bumi, tergantung pada iklim
regionalnya. Jadi
Bioma adalah kumpulan species (terutama
tumbuhan) yang mendiami tempat
tertentu di bumi yang
dicirikan
oleh vegetasi tertentu yang dominan dan langsung terlihat jelas di tempat tersebut.
Oleh karena itu biasanya Bioma diberi nama berdasarkan tumbuhan yang
dominan di daerah tersebut.
Di permukaan bumi ini terdapat 7 macam bioma, yaitu: tundra, taiga (targe),
gurun (padang pasir),
padang rumput, savana, hutan hujan tropis, dan hutan
decidous. Marilah kita
pelajari bagaimana ciri
atau karakteristik dari tiap-tiap jenis bioma tersebut.
(1) Tundra,
terdapat di daerah kutub,
tumbuhan dominannya adalah
lumut kerak (Lichenes), lumut Sphagnum, rumput
dan tumbuhan pendek lainnya yang biasanya hanya berumur 4 bulan.
Hewan yang hidup di bioma ini
adalah rusa, serigala dan beruang kutub.
Gambar 13. Bioma tundra:
(a). tundra artik
(b). tundra alpen
(2) Taiga, terletak di selatan tundra, yaitu di antara daerah
beriklim sedang dengan kutub. Bioma ini
disebut pula bioma dengan
hutan berawa atau hutan boreal. Tumbuhan dominannya adalah
konifer atau tumbuhan berdaun jarum
(pinus). Hewan yang hidup
di sini adalah ajax, beruang hitam, dan serigala.
Gambar 14. Taiga: (a). tumbuhan spuce
yang mendominasi hutan boreal. (b). hutan konifer Montana di Sierra Nevada
California
(3) Padang pasir atau Gurun, banyak terdapat
di daerah kering dengan curah hujan
sedikit. Tumbuh-tumbuhan
yang tumbuh adalah tumbuhan yang teradaptasi dengan keadaan kering,
misalnya tubuhnya ditutupi oleh
kutikula yang tebal dan akar yang panjang.
Juga tumbuhan sukulen atau kaktus, yang
menyimpan banyak air pada batangnya dan daunnya menyempit menjadi duri. Hewan
yang hidup pada bioma ini
adalah unta, tikus,ular,
kadal, kalajengking, dan semut.
Gambar 15. Gurun panas di
Tuscon Arizona
(4) Padang rumput; Pada bioma ini
terdapat cukup curah hujan, tetapi tidak cukup untuk menumbuhkan hutan. Tumbuhan dominannya adalah rumput, sedangkan pohon
dan semak terdapat di
sepanjang sungai di daerah
tersebut.
Macam padang rumput adalah prairi
rumput pendek, prairi rumput tinggi dan padang rumput tropis.
Prairi adalah padang rumput yang
luas tanpa pohon.
Gambar 16. Padang rumput di Nebraska
(5) Savana, adalah padang rumput yang diselingi dengan
sebaran pohon yang tumbuh jarang. Hewan yang hidup pada bioma padang rumput dan savana
adalah bison, gajah, jerapah,
zebra, domba, biri-biri, harimau, cheetah, serigala
dan ular.
Gambar 17. Savana
(6) Hutan hujan tropis (hutan basah), terdapat di
daerah tropis yang banyak
turun
hujan. Vegetasinya tumbuh
sangat rapat. Jenis tumbuhan pada bioma ini sangat beraneka ragam/heterogen,
mulai dari tumbuhan pendek
yang hidup di dasar hutan hingga tumbuhan yang berukuran tinggi. Juga
ada tumbuhan epifit (tumbuhan yang tumbuh pada pohon yang mempunyai
naungan/kanopi, seperti anggrek) dan liana (tumbuhan
yang memanjat pada tumbuhan lain, seperti rotan). Hewan-hewan yang hidup pada hutan ini antara lain
monyet, macan kumbang, harimau, tapir, gajah, dan bermacam-macam burung.
Gambar 18. Hutan hujan tropis
dengan tumbuhan epifit (tanda panah)
yang tumbuh pada suatu pohon.
(7) Hutan decidous
(Hutan Gugur), terdapat
di daerah yang memilki
4 musim (musim semi, panas, gugur
dan dingin). Tumbuhan yang dominan adalah
tumbuhan berdaun lebar, seperti
pohon oak, elm, maple dan beech. Pohon-pohon di hutan ini menghijau pada musim panas, dan menggugurkan
daunnya pada musim gugur, dan pada musim
dingin daunnya ‘habis’. Memasuki
musim semi pohon-pohon tersebut mulai menumbuhkan daunnya.
Gambar 19. Kondisi hutan decidous : (a).musim semi, (b). musim
panas, (c).musim gugur, dan (d).musim
dingin.
Selanjutnya interaksi antar bioma di
permukaan bumi membentuk lapisan makhluk
hidup di bumi yang disebut
Biosfer. Seluruh bioma di
permukaan bumi ini pada hakikatnya terdiri atas produsen,
konsumen dan dekomposer, dimana di dalamnya terjadi aliran materi dan energi yang
selalu dimulai dari tumbuhan hijau.
Manusia sebagai makhluk
ciptaan Tuhan yang tertinggi derajatnya, dapat mengubah-ubah
ekosistem sesuai dengan kehendak
dan
tujuannya, misalnya dengan menciptakan ekosistem
buatan yang sesuai dengan kebutuhannya.
Namun akibat aktivitas manusia ini
tak sedikit yang dapat mencemari lingkungan atau merusak
ekosistem alami. Contoh nyata yang
sering terjadi adalah ‘membuka’ hutan sebagai ekosistem
alami menjadi lahan pertanian,
menjadi
perumahan,
menjadi perkotaan,
bahkan menjadi kawasan industri (pabrik-pabrik). Untuk
memperdalam pemahaman Anda tentang persoalan Biologi
pada tingkat ekosistem, lakukanlah
sebuah Studi Pustaka dengan tema: “Dampak buruk akibat
penggundulan hutan”.
Source: www.e-dukasi.net
Tidak ada komentar:
Posting Komentar