·
Memanaskan Otak dan Kulit
Inggris.
Ponsel
dapat membuat panas otak sehingga mengganggu fungsinya. Sebuah kajian yang
telah diterbitkan di Inggris tahun lalu, mengungkapkan tingkat paparan
(exposure) gelombang dari ponsel yang ditempelkan di dekat telinga atau
bagian badan tertentu lebih besar daripada tingkat paparan dari stasiun
ponsel terhadap seluruh badan.
Swedia.
Sebuah
studi menunjukkan peningkatan rasa/sensasi panas sebesar 48 kali terhadap
telinga, muka dan kepala dari pengguna ponsel. Di Swedia juga dilaporkan pada
tahun 2006 bahwa kita memiliki risiko 240 persen lebih besar terkena kanker
otak berbahaya, tepatnya di bagian kepala yang berdekatan dengan telinga yang
sering digunakan untuk bertelepon.
Rusia
Ponsel
dapat meningkatan suhu permukaan kulit sampai 4,7 oC yang dapat
mengarah ke timbulnya kangker kulit. Di Inggris, ditemukan seorang pengguna
ponsel yang meninggal karena tumbuhnya sel-sel kanker pada permukaan kulit
yang sering bersentuhan dengan ponsel.
Beberapa peneliti memperingatkan
bahwa dampak panas ponsel ini dapat menyebabkan paras pengguna bergaris-garis
dan cekung yang menjadi awal terjadinya penuaan dini. Diduga panas
menyebabkan sel-sel badan menurun kerjanya karena proses-proses dalam sel tak
dapat berjalan secara efisien.
|
·
Risiko Terkena Kanker
Swedia. Penggunaan ponsel
meningkatkan risiko terkena tumor otak sebesar 2,5 kali. Anak-anak yang
tulang tengkoraknya lebih tipis dan otaknya lebih kecil menghadapi risiko
lebih besar.
Australia
Tikus
percobaan yang terkena radiasi ponsel selama 18 bulan, menghadapi tingkat
risiko dua kali lipat terkena kanker.
USA
Pengguna bersat ponsel mengalami penurunan hormone melatonin yang amat
penting untuk mencegah berkembangnya sel-sel kangker.
Austria
Perokok pengguna ponsel punya risiko lebih besar terkena kangker disbanding
pengguna ponsel non perokok.
Pengguna
ponsel berat (beberapa jam / hari) ditemukan terkena kangker getah bening
non-Hodgkin pada leher di area yang sering mengalami kontak ponsel. Beberapa
menit paparan radiasi ponsel dapat mengubah 5% sel kangker aktif menjadi 95%
sel kangker aktif, selama periode paparan dan beberapa saat setelah itu.
Risiko terkena tumor yang amat langka,
neuro-epithelia,
yang berkembang di luar otak, meningkat dua kali lipat pada penggunaan ponsel
di bandingkan non-pengguna. Pada tahun 1998, tercatat tak kurang 8 tuntutan
hokum berkenaan dengan timbulnya tumor otak akibat penggunaan ponsel.
· Kerusakan Sistem
Pertahanan Tubuh dan DNA
Beberapa
studi menunjukkan bahwa radiasi ponsel telah menyebabkan kerusakan DNA dalam
sel tubuh. Menurut penelitian di Inggris, radiasi dari frekuensi radio yang
lemah serupa dengan dipancarkan ponsel – dapat melemahkan system pertahanan
tubuh yang bertugas melawan infeksi dan penyakit.
· Bayi Cacat
USA
RAdiasi
ponsel juga dikaitkan dengan bahaya terhadap ibu hamil dan janin yang
dikandungnnya. Sebuah studi menunjukkan bahwa radiasi ponsel menyebabkan
cacat pada emberio ayam.
· Peningkatan Tekanan
Darah
Jerman
pada sebuah studi yang dilaporkan dalam media Lancet
pada 1998, tekanan darah pada subyek yang diteliti meningkat
5-10Hg-peningkatan yang lebih dari cukup untuk memicu stroke
atau serangan jantung pada orang-orang yang berisiko tinggi.
Ini
kali pertama sebuah bukti yang sangat meyakinkan bahwa radiasi ponsel dapat
mengubah fungsi sel dalam badan manusia.
· Penyakit
Alzheimer’s, Multiple Sclerosis & Parkinson’s
Swedia.
Hanya dalam tempo dua menit terpapar pancaran gelombang ponsel, dapat
melemahkan batas pengaman dalam darah, sehingga protein dan racun/toksin
bocor dan kemudian masuk ke dalam otak. Inilah yang membuka jalan bagi
berkembangnya berbagai penyakit seperti Penyakit Alzheimer’s, Multiple
Sclerosis & Parkinson’s
Studi
lain menunjukkan pengguna ponsel 30 menit/ hari terkena risiko pikun (memory
loss) dua kali lipat disbanding pengguna ponsel kurang dari dua menit/hari.
USA
Riset terhadap tikus menunjukkan paparan gelombang ponsel selama 45 menit
menyebabkan terhambatnya kemampuan belajar dan ingatan jangka pendek mereka.
Inggris
Riset yang disponsori pemerintah menunjukkan keterkaitan antara radiasi
ponsel dengan kehilangan ingatan jangka pendek dan pikun sesaat.
· Jantung dan Batu
Ginjal
Eropa.
Riset
baru-baru ini menunjukkan radiasi ponsel dapat menyebabkan kebocoran
hemoglobin – pembawa oksigen ke seluruh tubuh – dari sel darah merah, hal ini
berakibat pada timbulnya sakit jantung dan batu ginjal.
· Penurunan Gairah Sex,
Rasa Terbakar dan Kelelahan
Ukroina
Riset
pada binatang menunjukkan pengguna ponsel dapat menurunkan gairah sex secara
drastic. Tikus yang terpapar radiasi ponsel menghasilkan jauh lebih sedikit
hormone testoteron dalam darah dibandingkan tikus yang tak terpapar. Semakin
tinggi tingkat radiasi semakin sedikit testosterone yang dihasilkan, sehingga
menurunkan gairah seksual.
Skandinavia
Riset
yang disponsori oleh industry ponsel, pemerintah Norwegia dan Swedia
menegaskan adanya korelasi antara lama frekuensi/ seringnya penggunaan ponsel
dengan munculnya gejala-gejala kelelahan/ fatique
rasa terbakar, dan sakit kepala. Pengguna ponsel juga ada yang melaporkan
telah mengalami kulit gatal-gatal, terbakar dan kejang-kejang.
· Racun Dari Tambalan
Gigi
Riset
pun menunjukkan bahwa radiasi ponsel dapat mengaktifkan mercuri dalam
tambalan gigi sehingga menghasilkan sejenis gas beracun. Beberapa pakar
percaya bahwa gas itu dapat menyerang otak dan system syaraf sehingga
mengakibatkan kondisi seperti depresi,
asthma, Alzheimer’s dan Multiple
Sclerosis.
· Sakit Kepala,
Pusing-Pusing, Kehilangan Konsentrasi
Swedia
Riset yang disponsori industry ponsel terhadap 11.000 pengguna ponsel 4 – 5
kali sehari menghadapi risiko 3,6 x lebih besar terkena sakit kepala dari
pada pengguna ponsel kurang dari dua kali sehari. Para pengguna juga
menghadapi risiko 2,3 kali terkena pusing-pusing dan s,4 kali terkena
kehilangan konsentrasi dibanding non-pengguna. Orang-orang muda menghadapi
risiko lebih besar, mereka yang berusia dibawah 30 tahun menghadapi risiko 3
– 4 kali lebih besar dibandingkan pengguna yang lebih tua.
Penolakan
atau kontra penggunaan ponsel dapat berbahaya:
·
“Sejujurnya
hingga sekarang belum ada bukti yang pasti,” kata Andrew Weil, MD, Direktur
Program Pengobatan Integratif di College of Medicine, University of Arizona.
Ponsel sering dianggap bisa menyebabkan tumor otak karena diyakini bisa
mengantarkan gelombang elektromagnetik.
·
Di
satu sisi, dua laporan terbaru mengajak kita untuk tidak terlalu khawatir.
Setelah membandingkan kebiasaan menelepon dengan ponsel lebih dari 300 pasien
kanker otak dengan orang-orang yang sehat, para peneliti Jepang menyatakan
tidak ada hubungan antara lamanya waktu bertelepon dengan kemungkinan
mengidap kanker. Selain itu, sebuah studi selama enam tahun di Inggris
seputar teknologi telekomunikasi bergerak dan kesehatan juga tidak menemukan
hubungan antara penggunaan ponsel jangka pendek (kurang dari 10 tahun) dengan
kanker otak.
· Berdasarkan
penelitian terbaru di Denmark, pengguna HP tidak terbukti lebih rentan
terkena kanker otak dibanding mereka yang bukan pengguna. Toh kecurigaan ini
juga tidak dibarengi dengan kecenderungan meningkatnya populasi penderita
kanker otak seiring dengan menjamurnya penggunaan ponsel akhir-akhir ini.
Namun diakui bahwa jika dipakai terlalu lama, ponsel umumnya akan menimbulkan
efek panas. Ini disebabkan gelombang turun naik pada HP yang mengakibatkan
kumpulan energi penyebab panas. Sama halnya bila kita menggosok-gosokkan
tangan, maka kulit yang tergosok pasti akan terasa panas. Itulah sebabnya,
jika terlalu lama menggunakan HP, telinga kita akan terasa panas. Bahkan ada
yang mengalami bengkak di telinga akibat HP.
·
Sigmar
Gabriel, Perdana Menteri Lingkungan Jerman, mengungkapkan lebih dari 50
penelitian dalam DMF (German Mobile Telecommunications Research Programme),
dari tahun 2002 hingga 2008, tidak menemukan bukti bahwa mobile phone dan
menara transmisinya dapat menimbulkan resiko kesehatan dalam jarak radiasi
elektromagnetik. Program penelitian yang menghabiskan biaya sekitar USD 26
juta, difokuskan pada fungsi mekanis dari gelombang electromagnetic frekuensi
tinggi dalam handphone atau ponsel, yang dapat berakibat buruk pada manusia
dan hewan, dan jumlah radiasi elektromagnetik yang dihasilkan. Beberapa
penelitian menamakannya blood-brain barrier, sebuah filter yang dapat
mencegah substansi tertentu yang berbahaya dalam darah dari neuron terdekat
dalam otak. Dalam penelitian juga ditemukan sekitar 1,5% orang yang menamakan
dirinya “electrosensitive” dan lalu mereka menyalahkan radiasi
electromagnetic yang telah menyebabkan gangguan kesehatan. Para peneliti
mengungkapkan bahwa mereka memang memiliki gangguan kesehatan seperti sakit
kepala, dan susah tidur, yang dapat disebabkan oleh berbgai hal, namun
sepertinya tidak ada hubungannya dengan radiasi elektromagnetik. Para
peneliti juga menegaskan, tidak ada bukti bahwa electromagnetic dapat
menyebabkan masalah kesehatan, yang dinamakan electrosensitve.
·
Suatu
penelitian menunjukkan bahwa kenaikan suhu kepala akibat penggunaan telepon
bergerak ini sangat kecil. “Sedemikian kecilnya sehingga kepala anda tidak
akan menjadi lebih panas dari terkena sengatan matahari.” Para peneliti
mengatakan bahwa kepala para pengguna telepon genggam menjadi panas tidak
lebih dari 0,15 derajat Celcius. Sementara itu, deketahui bahwa gelombang
elektromagnetik yang sepadan dengan peningkatan 0,25 derajat Celcius
tidak mengganggu kesehatan. Sebagian besar gelombang elektromagnetik dari
telepon genggam ini –serupa dengan gelombang dari oven micowave dengan
kekuatan lebih rendah- hanya ditemukan di sekitar antena. Gelombang mikro ini
memanaskan bagian kepala yang paling dekat dengan alat itu, namun kenaikan
temperature segera dihilangkan oleh aliran darah normal yang menuju kepala
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar