Kehidupan terus saja menuangkan tanah dan kotoran kepadamu. Cara untuk keluar
dari “sumur” (kesedihan, masalah, dsb) adalah dengan mengguncangkan segala
tanah dan kotoran dari diri kita (pikiran, dan hati kita) dan melangkah naik
dari “sumur” dengan menggunakan hal-hal tersebut sebagai pijakan. Setiap
masalah-masalah kita merupakan satu batu pijakan untuk melangkah. Kita dapat
keluar dari “sumur” yang terdalam dengan terus berjuang, jangan pernah
menyerah!
Guncangkanlah hal negatif yang menimpa dan melangkahlah naik!Ingatlah aturan
sederhana tentang Kebahagiaan :
1. Bebaskan dirimu dari kebencian serta iri dan dengki
2. Bebaskanlah pikiranmu dari kecemasan
3. Hiduplah sederhana
4. Berilah lebih banyak
5. Berharaplah lebih sedikit
6. Tersenyumlah, dunia akan terasa lebih damai
7. Banyaklah bersyukur dg apa yang kita peroleh
1. Bebaskan dirimu dari kebencian serta iri dan dengki
2. Bebaskanlah pikiranmu dari kecemasan
3. Hiduplah sederhana
4. Berilah lebih banyak
5. Berharaplah lebih sedikit
6. Tersenyumlah, dunia akan terasa lebih damai
7. Banyaklah bersyukur dg apa yang kita peroleh
8.
Berusaha lebih dekat dengan Tuhan
9. Memberi maaf baik kepada teman, musuh, maupun kepada DIRIMU SENDIRI
Seseorang telah mengirimkan hal ini untuk kupikirkan, maka aku meneruskannya dengan maksud yang sama. GUNCANGKANLAH!Entah ini adalah waktu kita yang terbaik atau waktu kita yang terburuk, sekarang inilah satu-satunya waktu yang kita miliki saat ini!”
Suatu
hari keledai milik seorang petani jatuh ke dalam sumur. Hewan itu menangis
dengan memilukan selama berjam-jam, sementara si petani memikirkan apa yang
harus dilakukannya. Akhirnya, ia memutuskan bahwa hewan itu sudah tua dan sumur
juga perlu ditimbun (ditutup – karena berbahaya); jadi tidak berguna untuk
menolong si keledai.Ia mengajak tetangga-tetangganya untuk datang membantunya.
Mereka membawa sekop dan mulai menyekop tanah ke dalam sumur. Pada mulanya,
ketika si keledai menyadari apa yang sedang terjadi, ia menangis penuh
kengerian. Tetapi kemudian, semua orang takjub, karena si keledai menjadi diam.
Setelah beberapa sekop tanah lagi dituangkan ke dalam sumur, si petani melihat
ke dalam sumur dan tercengang karena apa yang dilihatnya. Walau punggungnya
terus ditimpa oleh bersekop-sekop tanah dan kotoran, si keledai melakukan
sesuatu yang menakjubkan. Ia mengguncang-guncangkan badannya agar tanah yang
menimpa punggungnya turun ke bawah, lalu menaiki tanah itu. Sementara
tetangga-tetangga si petani terus menuangkan tanah kotor ke atas punggung hewan
itu, si keledai terus juga mengguncangkan badannya dan melangkah naik. Segera
saja, semua orang terpesona ketika si keledai meloncati tepi sumur dan
melarikan diri!9. Memberi maaf baik kepada teman, musuh, maupun kepada DIRIMU SENDIRI
Seseorang telah mengirimkan hal ini untuk kupikirkan, maka aku meneruskannya dengan maksud yang sama. GUNCANGKANLAH!Entah ini adalah waktu kita yang terbaik atau waktu kita yang terburuk, sekarang inilah satu-satunya waktu yang kita miliki saat ini!”
http://ikhwan45498.blogspot.com/2010/11/belajar-dari-keledai.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar