Minggu, 25 November 2012

SAP Diare



SATUAN ACARA PEMBELAJARAN
POKOK  BAHASAN :
DIARE

A. Latar Belakang
            Pentingnya pengetahuan tentang diare sangat membantu untuk mengurangi angka kematian anak dan bayi. Di kota Semarang, penyakit diare adalah salah satu penyakit menular yang endemis. Angka kesakitan diare pada akhir Pelita V di Indonesia pada semua golongan umur adalah 230 – 330 per 1.000 penduduk per tahun. Ini berarti bahwa setiap tahun ada sekitar 60 juta kejadian diare di Indonesia, 6 juta (10%) diantaranya mencari pengobatan ke Rumah Sakit, Puskesmas dan kader. Tak dapat disangkal bahwa para orang tua kurang mengetahui tentang bagaimana cara penanganan diare yang benar, sehingga banyak dari anak-anak atau bayi yang terancam kematian karena kurang cepat mendapat pertolongan yang benar untuk menangani diare.

B. Tujuan Pembelajaran Tentang Diare
            Tujuan umum:
Setelah akhir dari pembelajarn para peserta mampu memahami tentang diare dan tata cara penanganan yang benar.

Tujuan Khusus:
Setelah mengikuti proses pembelajaran kurang lebih selama 20 menit, peserta mampu:
1. Menjelaskan tentang diare.
2. Mampu menyebutkan faktor penyebab diare.
3. Menjelaskan penatalaksanaan diare.

C. Sasaran
Seluruh orang tua dan anak-anak atau bayi peserta Posyandu di Kelurahan Tanjung Mas, Semarang Utara.
D. Strategi Pelaksanaan
Waktu             : Rabu 05 Januari 2005 jam 08.00-08.20 WIB
Tempat            : Ruang rawat inap Puskesmas Bandarharjo

Kegiatan pembelajaran:
1. Perkenalan
2. Menjelaskan tujuan
3. Menjelaskan materi
4. Diskusi dan Tanya Jawab
5. Evaluasi

E. Metode
1. Ceramah tentang diare
2. Diskusi dan Tanya Jawab

F. Media
1. Leaflet

G. Materi (terlampir)

H. Evaluasi
1. Menjelaskan tentang diare
2. menjelaskan tata pelaksanaan diare








DIARE

Pengertian
            Diare adalah keadaan frekuensi buang air besar lebih dari 4 kali pada bayi dan lebih dari 3 kali pada anak-anak, konsistensi feses encer, dapat berwarna hijau atau dapat pula bercampur lendir dan darah atau dapat pula lendir saja.
Diare dapat disebabkan oleh berbagi infeksi, selain penyebab lain selain malabsorbsi.
Penyebab diare dapat dibagi dalam beberapa faktor:
1.Faktor infeksi
a. Infeksi internal: infeksi saluran pencernaan makanan yang merupakan penyebab utama diare pada anak. Meliputi infeksi internal sebagai berikut:
      * Infeksi bakteri: Vibrio, E. coli, Salmonella, Shigella, Campylobakter.
      * Infeksi virus: Enterovirus, Adenovirus, Rotavirus.
        * Infeksi parasit: Cacing (Ascaris, Trichuris), Protozoa (Entamuba                              histolityka, Giardia lamblia).
b. Infeksi parenteral ialah infeksi diluar alat pencernaan makanan seperti:          otitis media akut (OMA),tonsillitis,ensefalitis dsb. Keadaan ini terutama terjadi pada bayi dan anak berumur dibaawah 2 tahun.
2. Faktor Malabsorbsi
* Malabsorbsi karbohidrat: disakarida (intoleransi laktos,maltosa dan sukrosa)
* Malabsorbsi lemak
* Malabsorbsi protein
3. Faktor makanan
Makanan basi, beracun, alergi terhadap makanan tertentu.
4. Faktor psikologis
Rasa takut dan cemas.

Patogenesis
Mekanisme dasar yang menyebabkan timbulnya diare adalah:

1. Gangguan osmotic.
            Akibat terdapat makanan atau zat yang tidak dapat diserap akan menyebabkan tekanan osmotic dalam rongga usus meninggi sehingga terjadi pergeseran air dan elektrolit kedalam rongga usus. Isi rongga usus yang berlebihan akan merangsang usus untuk mengeluarkannya sehingga timbul diare.

2. Gangguan sekresi.
            Akibat rangsangan tertentu (misal toksin) pada dinding usus akan terjkadi peningkatan sekresi, air dan eletrolit kedalam rongga usus dan selanjutnya timbul diare karena terdapat peningkatan isi rongga usus.

3. Gangguan motilitas usus.
            Hiperperistaltik akan mengakibatkan berkurangnya kesempatan usus untuk menyerap makanan sehingga timbul diare. Sebaliknya bila peristaltic menurun akan mengakibatkan bakteri tumbuh berlebihan, selanjutnya timbul diare pula.

Tanda-tanda diare
1. Penderita cemas dan gelisah diawali dengan suhu tubuh meningkat.
2. Nafsu makan menurun.
3. Buang air besar lebih dari 3-4 kali.
4. Feses cair atau kehijau-hijauan
5. Muntah sebelum atau selama diare.
6. berat badan menurun.

Komplikasi Diare.
            Akibat diare, kehilangan cairan dan elektrolit secara mendadak dapat terjadi berbagai komplikasi sebagai berikut.
1. Dehidrasi.
2. Renjatan hipovolemik.
3. Hipokalemia.
4. Kejang.
Penatalaksanaan
Medik
Dasar pengobatan diare adalah:
1. Pemberian cairan : cara pemberian cairan, jumlah pemberian cairan.
2. Dietetik.
3. Obat obatan

1. Pemberian Cairan
Pemberian cairan pada pasien diare dengan memperhatikan derajat dehidrasinya dan keadaaan umum.
a.      Cairan peroral: Pada pasien dengan dehidrasi ringan dan sedang cairan diberikan peroral berupa cairan yang berisikan NaCl dan NaHCO3, KCL,dan glukosa .Untuk diare akut dan kolera pada anak diatas umur 6 bulan kadar natrim diatas 90 mEq/L. Formula lenkap sering disebut oralit. Cairan sederhan yang sering dibut sendiri (formula tidak lengkap) hanya mengandung garam dan gula, untuk pengobatan sementara dirumah sebelum dibawa ke rumah sakit atau puskesmas untuk mendapat pengobatan selanjutnya untuk mencegah dehidrasi lebih jauh.
b.      Cairan Parenteral: Sebenarnya ada beberapa jenis cairan yang diperlukan sesuai dengan kebutuhan pasien misalnya untuk bayi atau pasien yang MEP. Tetapi kesemuanya itu bergantung tersedianya cairan setempat. Pada umumnya cairan Ringer Laktat (RL) selalu tersedia di fasilitas kesehatan dimana saja. Mengenai pemberian cairan seberapa banyak yang diberikan tergantung dari derajat dehidrasi, yang diperhitungkan dengan kehilangan cairan sesuai dengan umur dan berat badan.





SATUAN ACARA PEMBELAJARAN
DIARE
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Penyuluhan Kesehatan
Di Puskesmas Halmahera



 













Disusun oleh:
Priyo dwi saputro
1110468






PROGRAM STUDI KEPERAWATAN SEMARANG
POLITEKNIK KESEHATAN SEMARANG
2006

Tidak ada komentar: