A.
Pengertian
Diare adalah: BAB
lebih dari tiga dengan konsistensi cair (WHO, 1992)
Diare adalah buang air besar
konsistensi lembek /cair bahkan dapat berupa air saja yang frekuensinya lebih
sering dari biasanya ( biasanya 3 kali atau lebih dalam sehari). Jenis diare
sbb :
- Menurut perjalanan penyakit :
- . Akut : jika kurang dari 1 minggu
- . Berkepanjangan : jika antara 1 minggu sampai 14 hari
- . Kronis : jika > 14 hari dan disebabkan oleh non infeksi
- . Persisten : Jika >14 hari dan disebabkan oleh infeksi
- Menurut patofisiologi :
- . Gangguan absorbsi
- . Gangguan sekresi
- . Gangguan osmotik
- Menurut penyebab :
- . Infeksi : Virus, bakteri, parasit,jamur
- . Konstitusi
- . Malabsorbsi
- Diare dengan masalah lain. Anak yang menderita diare mungkin juga disertai dengan penyakit lain, seperti : demam, gangguan gizi atau penyakit lainnya..
B.
Penyebab diare
Penyebab diare dapat dibagi dalam beberapa faktor:
1. Infeksi
- Infeksi entral : ialah infeksi saluran pencernaan makanan yang merupakan penyebab diare pada anak meliputi infeksi interal sebagai berkut :
- Infeksi bakteri: vibrio, E. coli, Salmonella, Sigela, Campylobakteri, Yersenia, Aerromonas dan sebagainya..
- Infeksi virus : Entro virus, adenovirus, Rotavirus, Astovirus dll.
- Infeksi parasit : Cacing protozoa dan jamur.
- Infeksi Parentral ialah ineksi diluar alat pencernaan makan seperti otitis media akut (OMA) tonsillitis/ Tonsiloparingitis, bronkhopnemonia , encepalitis dsb. Keadaan ini terutama tedapat pada anak kurang dari 2 tahun
2. Faktor Malabsorsi
a. Malabsorisi karbohidrat
b. Malabsorsi lemak
c. Malabsorsi Protein
3. Faktor makanan: Makanan basi, beracun alergi terhadap
makanan.
4. Psikologis : rasa takut dan cemas
Faktor
yang meningkatkan penyebaran kuman penyebab diare:
- Tidak memadainya penyediaan air bersih
- Air tercemar oleh tinja
- Pembuangan tinja yang tidak hygienis
- Kebersihan perorangan dan lingkungan jelek
- Penyiapan dan penyimpanan makanan yang tidak semestinya
- Penghentian ASI yang terlalu dini
C.
Patogenesis
Mekanisme dasar yang menyebabkan timbulnya diare adalah:
1. Gangguan osmotic
Akibat terdapat makanan atau zat yang tidak dapat diserap
akan menyebabkan tekanan osmotic dalam rongga usus meninggi sehingga terjadi
pergeseran air dan elektrolit kedalam rongga usus. Isi rongga usus yang
berlebihan akan merangsang usus untuk mengeluarkanya sehingga timbul diare.
2. Gangguan sekresi
Akibat rangsang tertentu ( Misalnya toksin pada dinding usus
akan terjadi peningkatan sekresi, air dan elektrolit kedalam rongga usus
selanjutnya timbul diare karena terdapat peningkatan isi rongga usus
3. Gangguan motalitas usus
Hiperpristaltik akan mengakibatkan berkurangnya kesempatan
usus menyerap makan seingga timbul diare. Sebaliknya bila pristaltik menurun
akan mengakibatkan bakteri tumbuh berlebihan selanjutnya timbul diare pula.
Faktor penyakit / toksik ( misal toksin E. Coli )
Peningkatan peristaltik usus Peningkatan cairan intraluminar
Passase usus meningkat
Waktu henti makanan menurun frekwensi BAB meningkat
( Resiko
Infeksi )
( Resiko
kerusakan integritas kulit )
Penyerapan makanan, elektrolit terganggu pengeluaran
cairan meningkat
Ketidak
seimbangan cairan
Ketidakseimbagan
nutrisi kurang
Resiko
Hipo/hipertermi
Resiko
Hipe/hipernatremi
Resiko Hipo/hiperkalemi
Asidosis Metabolik
Gambaran
Klinik
Mula-mula pasien cengen gelisah, suhu tubuh biasanya
meningkat nafsu makan berkurang atau tidak ada kemudian timbul diare. Tinja
cair mungkin disertai ledir atau lendir dan darah. Warna tinja makin lama
berubah kehijau-hijauan karena bercampur dengan empedu. Anus dan sekitarnya
timbul lecet karena sering defekasi dan tinja makin lama makin asam sebagai
akibat makin banyak asam laktat yang berasal dari laktose yang tidak diabsorbsi
oleh usus selama diare.
Gejala muntah sebelum dan sesudah diare dan dapat
menyebabkan lambung juga turut meradang, atau akibat gangguan asam basa dan
elektrolit. Timbul dehidrasi akibat kebanyakan kehilangan cairan dan elektrolit
. Gejala dehidrasi mulai nampak yaitu berat badan menurun turgor berkurang mata
dan ubun-ubun besar menjadi cekung ( pada bayi), selaput lendir bibir dan mulut
serta kulit tampak kering. Akibat dehidrasi diuresis berkurang ( oliguri sampai
anuri). Bila sudah asidosis metabolis pasien akan tampak pucat dengan
pernapasan cepat dan dalam (kussmaul). Asidosis metabolisme karena:
1. Kehilangan NaCO3 melalui tinja diare
2. Ketosis kelaparan
3. Produk- produk metabolik
4. Berpindahnya ion natrium dari cairan intra sel ke
ekstrasel
5. Penimbunan laktat ( anoksia jaringan )
D. KOMPLIKASI
Akibat diare, kehilangan cairan dan elektrolit secara
mendadak dapat terjadi berbagai komplikasi sebagai berikut:
- Dehidrasi ( Ringan, berat hipotenik, isotonik hipertonik)
- Renjatan hipovolemik
- Hipoglikemi
- Intoleransi sekunder akibat kerusakan filimukosa usus dan defisiensi enzim laktase
- Hipokalemia
- Kejang terjadi akibat dehidrasi hipertonik
- Malnutrisi energi proteiN.
CARA
MENILAI DEHIDRASI (WHO, 1992)
GEJALA
DAN TANDA
|
TAK
DEHIDRASI
|
DEHIDRASI
TAK BERAT
|
DEHIDRASI
BERAT
|
1. Keadaan Umum
|
Baik
|
Rewel, gelisah, lemah.
|
Apatis, tidak sadar
|
2. Mata
|
Tidak cekung
|
Cekung & kering
|
Sangat cekung,
|
3. Air Mata
|
Jika menangis masih ada
|
Jika menangis tidak ada
|
Jika menangis tidak ada
|
4. Bibir
|
Tidak kering
|
Kering
|
Sangat kering
|
5. Rasa Haus
|
Tidak merasa haus
|
Haus sekali, jika diberi minum
rakus.
|
Tidak bisa minum
|
6. Cubitan Kulit
|
Jika dicubit cepat kembali
|
Jika dicubit kembali lambat
|
dicubit kembali sangat lambat.
|
E. PRINSIP
PENATALAKSANAAN DIARE
- Mencegah terjadinya dehidrasi
- Mengobati Dehidrasi
- Memberi makanan
- Mengobati masalah lain
CARA
MELAKUKAN REHIDRASI
DERAJAT
DEHIDRASI
|
KELOMPOK
USIA
|
JENIS
CAIRAN
|
VOLUME
ml/kg BB
|
WAKTU
|
RINGAN
|
Semua kelompok
|
Oral
|
50
|
Tiap 4 jam
|
SEDANG
|
Semua kelompok
|
Oral
|
70
|
Tiap 4 jam
|
BERAT
|
Anak
|
Intra vena
|
70
|
Tiap 3 jam
|
BERAT dan SYOK
|
Semua kelompok
|
Intra vena
|
70 – 100
|
Tiap 4 jam
|
F. DIAGNOSA
KEPERAWATAN YANG SERING MUNCUL
- Ketidakseimbangan volume cairan kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan kehilangan cairan melalui diare dan intake yang tidak adekuat
- Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan peningakatan peristaltik usus yang menyebabkan waktu penyerapan menurun
- Resiko infeksi
- Ketidakseimbangan elektrolit berhubungan dengan kehilangan elektrolit melalui tinja / diare
- PK : Hipo/hipernatremi
- PK : Hipe/hiperkalemi
- Resiko kerusakan intergritas kluit
- PK : Asidosis Metabolik
Tidak ada komentar:
Posting Komentar